3 kebutuhan pokok gizi balita tersebut antara lain:
1. kebutuhan fisik biologis yag berupa kebutuhan nutrisi ASI/MP-ASI, imunisasi, kebersihan fisik serta lingkungan.2. kebutuhan emosi anak berupa kasih sayang, rasa aman serta nyaman, diperhatikan, dihargai, dan didengar pendapatnya. Hal ini berperan besar dalam hal kemandirian dan kecerdasan emosi anak. Maka dari itu berilah si kecil kasih sayang dan kegembiraan yang berlimpah.
3. kebutuhan stimulasi, mencakup aktifitas bermain agar dapat merangsang semua indra, mengasah motorik anak, melatih komunikasi, melatih keterampilan anak, kemandirian serta berkreasi dan berpikir. Hal ini harus dapat diberikan sejak masih dini dikarenakan hal ini mempunyai pengaruh besar pada kecerdasan anak (multiple intelligences).
Gizi Balita |
Ketiga hal tersebut merupakan gizi balita yang sangat pokok dan erat kaitannya satu sama lain. Sehingga ketiga gizi balita tersebut harus dapat terpenuhi agar anak bisa tumbuh dan mencapai perkembangan otak yang optimal. Anak akan sering sakit dan perkembangan otak tidak optimal jika kebutuhan gizi balita yang berupa fisik biologis tidak terpenuhi. Sedangkan perkembangan kecerdasan anak akan tidak seimbang jika stimulasi bermainnya terlalu monoton atau kurang bervariasi. Maka dari menjaga keseimbangan dalam asupan gizi balita sangatlah penting.
Waktu yang paling utama dalam menjaga asupan gizi balita adalah di 5 tahun pertama kehidupannya karena akan sangat mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Serabut-serabut syaraf serta cabang-cabangnya membentuk jaringan syaraf dan otak kompleks terjadi di 3 tahun pertama pertumbuhan anak. Kebutuhan gizi balita bagi anak akan mempengaruhi kinerja otak seperti belajar berjalan, mengenali orang atau benda hingga bersosialisasi merupakan hasil dari jumlah dan pengaturan hubungan antar sel syaraf. Kemampuan berbicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional serta intelegensia berjalan sangat cepat merupakan landasan perkembangan tahap selanjutnya.
Menurut seorang ahli gizi balita, makanan sehat dan bervariasi adalah kunci asupan yang baik bagi balita. Komposisi makanan yang terdiri atas 55-67% karbohidrat, 20-30% lemak, dan 13-15% protein setiap hari akan dapat memenuhi kebutuhan untuk perkembangan kecerdasan serta fisik yang optimal bagi balita. Dengan kata lain gizi balita berupa 3-4 porsi nasi dan penggantinya seperti mie, roti, sereal yang merupakan sumber zat tenaga. Sedangkan zat pembangun akan diperoleh dari 4-5 porsi lauk pauk plus sumber zat pengatur berupa vitamin & mineral yang terdiri dari 2-3 porsi sayur & buah-buahan.
Asupan gizi balita dari makanan tersebut akan disempurnakan oleh susu sebagai sumber zat tenaga yang mengandung berbagai komponen gizi yang penting seperti DHA, AA, Sialic Acid, Sphingomyelin, protein, vitamin, serta mineral. AA dan DHA merupakan asam lemak tak jenuh ganda sebagai komponen pembentuk otak dan retina. AA dan DHA juga berperan sangat penting dalam mengoptimalkan membran sel otak, retina, serta proses metabolisme sel-sel syaraf otak. SA (Sialic Acid) merupakan bagian dari ganglian otak memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan daya ingat. Sedangkan Spingomelyn adalah suatu kandungan lemak di dalam otak yang berperan sebagai kerangka penyusun membran sel dan fungsi lainnya. Spingomelyn juga berperan dalam pembentukan lapisan pelindung myelin. Myelin sendiri berfungsi mempercepat rangsangan dari sel syaraf satu ke sel syaraf lainnya untuk mengoptimalkan kemampuan otak dalam mengirim pesan.
Oleh karena semua hal tersebut, pemenuhan gizi balita sangatlah penting termasuk dalam pemilihan susu yang mengandung zat-zat utama pendukung pertumbuhan otak. Tujuannya sangat jelas, agar pertumbuhan balita bisa optimal baik secara fisik maupun intelektual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar